🐈‍⬛ Cerita Rakyat Bugis Dalam Huruf Lontara

Bukuini merupakan hasil pengalihaksaraan dan penerjemahan Muhlis Hadrawi dkk terhadap sekian naskah dan arsip lontara yang tersebar di banyak perpustakaan di dunia. Ini juga merupakan kerja lanjutan setelah cerita dan catatan sejarah beraksara lontara dan berbahasa Bugis berabad-abad ini diterbitkan pertama kali pada 2018 oleh Penerbit Ininnawa. AksaraLontara, juga dikenal sebagai aksara Bugis, aksara Bugis-Makassar, atau aksara Lontara Baru adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di Sulawesi Selatan. Aksara ini terutama digunakan untuk menulis bahasa Bugis dan Makassar, namun dalam pekembangannya juga digunakan di wilayah Translate Bahasa Kei Dalampenulisannya, bahasa bugis menggunakan huruf lontara. Kenapa dinamakan huruf lontara?, karena mulanya orang dulu menulis pesan kepada seseorang itu dengan menulisnya di atas daun lontar. Mereka menulisnya dengan menggunakan pisau, kemudian mereka gulung ke arah kiri. Aksara lontara ini pertama kali diperkenalkan oleh Daeng Pamatte yang MencetusAksara Lontara. Menurut sejarah, Aksara Lontara dibuat pertama kali oleh Daeng Pamatte pada abad ke-16. Lahirnya Aksara Lontara berawal dari Daeng Pamatte ketika menjadi pejabat Gowa di bawah Karaeng Tumaparisi Kallonna dan diminta untuk menciptakan huruf Makassar. Halaman Selanjutnya. Ceritarakyat etnis Bugis di Desa Labuhan Mapin Sumbawa juga mengandung budi pekerti yang luhur sebagai sarana untuk mengajarkan moral kepada anak dan sesama manusia. Dari cerita rakyat tersebut, budi pekerti luhur yang terkandung dalam cerita rakyat itu dapat dijadikan pula sebagai bahan ajar sastra di sekolah untuk disampaikan kepada siswa Huruf atau Aksara Lontara adalah jenis huruf yang diciptakan dan didesain oleh suku Bugis-Makassar sekitar abad 14 Silam. Pada masa tersebut, banyak kota-kota di kerajaan Makassar dan Bugis yang menjadi Syah Bandar atau perdagangan. Hal ini membuat Kerajaan membutuhkan tulisan sebagai alat administrasi kerajaan dalam bentuk kerja sama dengan banyak pihak baik untuk kepentingan politik […] Dalam bahasa Bugis, Demikian cerita rakyat dari daerah Soppeng, Sulawesi Selatan. Cerita di atas termasuk ke dalam kategori dongeng yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah keutamaan menggunakan akal sehat. Sifat ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku La Beddu. MasyarakatBugis memiliki penulisan tradisional memakai aksara Lontara. Pada dasarnya, suku kaum ini kebanyakannya beragama Islam Dari segi aspek budaya.Etnik Bugis mempunyai bahasa tersendiri dikenali sebagai Bahasa Bugis (Juga dikenali sebagai Ugi). Konsonan di dalam Ugi pula di kenali sebagai Lontara yang berdasarkan tulisan Brahmi. Orang Cerita Rakyat Bugis dalam Huruf Lontara. Cengos Bahasa Sunda Artinya. Daya Pikir Untuk Berangan-angan untuk Menciptakan Sesuatu TTS. Sajak Sederhana Mengharukan Mengisahkan Cerita Rakyat. Keutamaan Menuntut Ilmu dalam Pidato. Pianika Lagu Blue Bird di Indonesia. About the Author: Moh Akbar. . Selasa, 02 November 2021 Edit Salah satu keistimewaan bahasa makassar adalah ia memiliki huruf font tersendiri, yakni font lontarak. Orang makassar menyebutnya hurupuk kita mengukuti cara download dan istall font lontarak, saya ingin mengulas sedikit asal mula huruf lontarak ini ditemukan oleh Daeng Pamatte. Hurupuk lontarak ini dibentuk dari daun lontar, sehingga ia disebut "hurupuk/aksara lontarak". Ciri khusus dari hurupuk lontarak ini adalah segi empat sulapak appak. Dimana semua hurufnya dibentuk dari segi empat, termasuk titiknya segi empat bukan bulatan. Sifat segi-empat ini diambil dari daun lontar yang keras dan dapat membentuk sudut ketika untuk download dan install Font lontarak sangat mudah, berikut caranyaDownload Font Lontarak di siniSetelah terdownload filenya dalam bentuk rar. Si extract filenya dengan mengklik kanan lalu pilih extract hereCari folder hasil extractnya berupa folder dengan nama file sama pada point 2 diatas, lalu buka foldernya dengan klik 2xKlik install pada fontnya, lalu nextFont sudah tersedia, silahkan buka lembar kerja word dan gunakan fontnyaDemikian tutorial ini, selamat mencoba semoga bermanfaat. I am a teacher. Selengkapnya bisa lihat di halaman "About Me' di blog ini Makassar - Aksara lontara atau dikenal sebagai aksara Bugis merupakan 1 dari 5 aksara kuno di dunia. Aksara lontara digunakan oleh Suku Bugi dan Suku Makassar. Dikutip dari laman keberadaan aksara lontara sebagai identitas leluhur kedua etnis tersebut. Pada abad ke-16 hingga awal abad 20 Masehi, aksara Lontara dijadikan sebagai tulisan sehari-hari bagi sastrawan Sulsel. Aksara Lontara sangat terkenal di Eropa semenjak sure' I La Galigo dibawa Oleh B F Mathes dari Sulsel ke Belanda. Aksara Lontara saat ini telah terdaftar di Unicode, dan telah dijadikan buku yang termuat dalam The Unicode Standart. Kata Lontara berasal dari bahasa Bugis yang terdiri dari dua kata, yaitu raung yang berarti daun, dan taq yang berarti lontar. Kemudian raung taq diartikan sebagai daun lontar. Cenning Rara, Mantra Pemikat Hati ala Bugis untuk Menggaet Pasangan Celle, Permainan Anak Sore Hari dari Kendari yang Sudah Ada Sejak Zaman Jepang Tarung Sarung, Tradisi Ekstrem Bugis dan Makassar Junjung Harga Diri Sebab, pada awalnya tulisan tersebut dituliskan di atas daun lontar. Daun lontar ini bentuknya berukuran kira-kira 1 cm lebarnya. Sedangkan, panjangnya bergantung dari panjang cerita yang dituliskan di dalamnya. Dahulu, tiap-tiap daun lontar disambung dengan memakai benang, lalu digulung pada jepitan sebuah kayu, yang bentuknya mirip pita kaset. Aksara Lontara diciptakan oleh Daeng Pamatte yang merupakan seorang syahbandar dan menjabat sebagai Tumailalang atau Menteri urusan istana luar dan dalam negeri di kerajaan Gowa pada masa pemerintahan Raja Gowa ke IX Daeng Matanre Karaeng Manguntungi 1510 - 1546. Alasan aksara ini dibuat yakni pada saat itu pemerintah Kerajaan Gowa ingin menuliskan apa yang mereka ucapkan. Selain itu agar mereka dapat menuliskan kejadian pada masa itu, sebagai warisan bagi keturunannya sebagai bekal bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Aksara Lontara pada masa ini disebut sebagai aksara Lontara Toa atau Jangang-Jangang burung. Dalam perkembangannya aksara Lontara kemudian mengalami perubahan. Huruf aksara Lontara berubah saat agama Islam masuk sebagai agama resmi di Kerajaan Gowa. Bentuk huruf aksara Lontara berubah mengikuti simbol angka dan huruf Arab. Seperti huruf Arab nomor 2 diberi makna huruf "ka", angka Arab nomor 2 dan titik di bawah diberi makna "Ga", angka tujuh dengan titik di atas diberi makna "Nga". Aksara Lontara yang telah mengalami perubahan ini disebut Lontara Bilang-Bilang. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti Lontara Hitungan. Lontara Bilang-Bilang ini sendiri diperkirakan muncul pada abad ke-16 yakni pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV Sultan Alauddin 1593-1639. Selanjutnya, aksara Lontara mengalami penyederhanaan dengan menggunakan bentuk huruf dari belah ketupat. Meski belum ada sumber yang jelas siapa dan mengapa aksara lontara kembali mengalami penyederhanaan. Namun, berdasarkan jumlah aksara yang semula 18 huruf dan kini menjadi 19 huruf, dapat dinyatakan bahwa penyederhanaan itu dilakukan setelah masuknya Islam. Huruf tambahan akibat pengaruh Islam dari bahasa arab tersebut yakni huruf "Ha". Sementara, ada pendapat yang menyebutkan bahwa si pencipta aksara Lontara Daeng Pamatte sendiri yang kemudian menyederhanakan dan melengkapi aksara lontara itu. Saksikan video pilihan berikut iniViral di media sosial pernikahan adat bugis diadakan di Amerika Serikat. Bone - - La Mellong atau yang di gelar Kajao Laliddong adalah penasehat Raja Bone ke 6 dan ke 7 yang terkenal kecerdasan dan kebijaksanaannya . Sebagian kisah tentang kecerdikannya menjadi cerita rakyat di Bone secara turun temurun. saya sebagai orang Bone melewati masa kecil dengan cerita rakyat ini mencoba melakukan reproduksi ulang semampu ingatan saya. Alkisah, Karena terkenal akan kepandaian menjawab teka-teki, La Mellong dipanggil menghadap oleh sang raja Bone, untuk diberikan suatu pekerjaan yang amat mustahil untuk dilakukan. Sesampainya di kerajaan dan bertemu sang raja, diberikanlah tugas itu kepada La mellong. Raja Bone Oh.... Lamellong, muisseng mua ga aganwollirekki lao ko mai, ? wahai lamellong tahu kah engkau apa gerangan saya memanggilmu menghadap saya di istana? Lamellong Iyee taddapnegang ata'na petta, degaga padissengekku puang aga diollirangga ? Maaf Baginda, tidak ada pengetahuan saya, tentang apa tujuan saya dipanggil Raja Bone engka jamang maelo walakko lamellong ada pakerjaaan yang akan ku berikan kepadamu lamellong Lamellong Agaro jamang maelo ta ssuroang puang ? Pekerjaan apakah yang hendak hamba lakukan tuanku ? Raja Bone melokka di sappareng tau uta 100 tau ri lalenna siweniie ri seddie kampong carikan saya 100 orang buta dalam se malam di satu kampung Lamellong iye puang dengan terperangah lamellong pulang ke rumahnya merenung Dengan tugas yang sedemikian beratnya itu lamellong pun mulai berpikir keras akan tuganya yang di berikan baginda ke padanya...Bukanlah LAMELLONG namanya kalau dia kehabisan akal sampai-sampai seseorang di tanah bugis yang pernah membaca kisah akan ke cerdikannya menjuluki beliau ABU NAWASNYA orang bugis Akhirnya malam pun tiba lamellong bergegas mengambil sebatang bambu tanpa membuka daunnya,ke esokan paginya di araknya sebatang bambu itu di tengah kampung...sontak masyarakat pun ke heranan akan apa yang di lakukan lamellong semua keluar rumah menyaksikan akan apa yang di lakukan lamellong Di tengah aksinya tersebut mengarak se batang se orang warga pun bertanya....o lamellong aga tu mbo murenreng? wahai lamellong apakah gerangan yang kau arak itu sontak lamellong pun mengumpulkan warga yang bertanya itu sampai 100 orang kemudian mereka di bawa menghadap ke raja bone Lamellong Ee puang engkana mangolo di idi tiwirekki taillaue 100 tau uta wahai tuanku hamba menghadap untuk menepati per mintaan tuanku 100 orang buta Raja Bone tegai lamellong taunna? yang manakah orang - orang itu lamellong ? Lamellong seraya memanggil semua orang yang bertanya sebanayk seratus orang menghadap ke raja iya manenna taunna puang inilah semua nya tuanku Raja bone sang raja pun memeriksa orang -orang itu dengan geramnya sang raja pun memarahi lamellong pare- are mettoko iko lamellong .... muasengakka tau uta na makkita maneng sungguh kurang ajar di rimu lamellong kau bilang orang buta ternyata semuanya melihat Lamellong dengan tersenyum pakkoe puang...manessa awo u renreng ri tangassoe na pada makkutana maneng'i agatu murenreng lamellong? jadi waseng'i tau uta na manessa urenreng'e awo begini tuanku...jelas-jelas saya mengarak sebatang bambu di siang bolong mereka masi bertanya "apakah gerangan yang kau arak itulamellong" jadi saya menganggap mereka buta yang mulia Raja bone sambil menggelengkan kepala macca memekko iko lamellong sungguh pintar dan cerdik dirimu lamellong Dikelolah berbagai sumber. Editor ASPIKAL

cerita rakyat bugis dalam huruf lontara